Instruksi presiden terkait gerakan penghematan energi nasional, akan segera diterbitkan. Untuk itu, Istana Kepresidenan dan Kementerian Lembaga (K/L) akan menjadi pilot project.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan penghematan energi dilakukan untuk meminimalisir penggunaan listrik dan minyak.
"Kita lihat upaya ke arah sana (penghematan) di lingkungan kantor pemerintah, di kantor presiden dan kementerian, nanti akan ada gerakan penghematan dari efisiensi penghematan," kata dia di gedung Bina Graha, Selasa, (10/4/2012).
Adapun cara yang dilakukan untuk penghematan, antara lain seperti mematikan lampu yang tidak terpakai. Selain itu, Air Conditioner (AC) juga akan diatur. "Kita naikkan hingga 25 derajat," tambahnya.
"Nanti akan ada inpres khusus per Mei 2012 ini, rencana pencanganan gerakan penghematan secara nasional dilaksanakan," tambah Julian.
Untuk AC, lanjut dia, sudah diset di kantor presiden 25 derajat. "Bagi teman-teman kalau berada di sana, akan merasakan suhunya agak hangat karena itu memang dinaikkan," jelasnya.
Menurutnya, itu adalah upaya konkret untuk menjadi pelopor agar diikuti instansi pemerintah dan Kementerian Lembaga dan pada akhirnya diharapkan masyarakat mengharapkan penghematan tadi. "Biasanya kan suhunya sangat rendah dan dingin, tapi sekarang sudah dinaikkan. Itu langsung instruksi dan arahan dari Presiden," tukas dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida Alisjahbana, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) mengenai penghematan energi secara bertahap.
Menurut dia, dari lima arahan itu, penghematan energi secara bertahap menjadi salah satu fokus utama. Inpres tentang penghematan energi secara bertahap tersebut akan dimulai dari instansi pemerintah, BUMN, dan pihak swasta, serta masyarakat umum. "Penghematan tersebut bisa dimulai dengan cara-cara sederhana seperti mengatur penggunaan AC dan lampu. Paling tidak para menteri terkait harus benar-benar melaksanakan arahan ini dalam beberapa minggu ke depan," ucapnya.
Selain hemat energi, akan dibuat kebijakan penggunaan gas domestik termasuk usaha konversi dari bahan bakar minyak ke gas. "Langkah konkretnya, kita semua bisa memulai dari angkutan umum di perkotaan dan industri yang sebelumnya menggunakan BBM ke BBG," kata Armida.
0 komentar:
Posting Komentar